Teori Warna
·
Warna adalah sensasi yang
dirasakan oleh otak manusia apabila ada
cahaya yang mengenai mata
·
Warna adalah spectrum yang
terdapat didalam suatu cahaya sempurna,identitas suatu cahaya ditentukan dengan
panjang gelombang cahaya tersebut,
TEORI WARNA
Teori warna yang
dikemukakan beberapa ahli,antara lain :
1. Teori Warna Prang
Dari
sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan
dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876
meliputi:
- Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
- Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
- Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.
Warna,selain
hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang,
mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang
pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu
memberikan kesan pada seseorang sbb :
- Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
- Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
- Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
- Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
- Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
- Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
- Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
Teori warna
Prang merupakan teori yg paling sering dipakai o/ praktisi yang bekerja
dibidang busana, garmen, bordir dll.Teori warna prang menggolongkan warna
menjadi beberapa tingkatan,yaitu:
- Warna Primer,terdiri dari warna merah,kuning dan biru.
2. Warna
Sekunder, campuran 2 warna primer terdiri dari :
q Merah
+ Kuning = Orange/jingga
q Kuning
+ Biru = Hijau
q Biru
+ Merah = Ungu
- Warna Antara, campuran warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan dalam lingkaran warna, terdiri dari:
q Kuning + Hijau = Kuning Hijau
q Hijau + Biru = Biru Hijau
q Biru + Ungu = Biru Ungu
q Ungu + Merah = Merah Ungu
q Merah + Orange = Merah Orange
q Orange + Kuning = Kuning Orange
Lingkaran Warna Prang
Macam-macam
warna
Terdapat
beberapa peristilahan dalam pemberian nama pada warna sbb:
- Warna dingin/sejuk adalah semua warna yang mengandung gugus biru dan hijau. Contoh: biru muda, biru hijau, hijau dll. Warna biru dan hijau selalu diasosiasikan dengan air, langit dan daun yang mengesankan kesejukan dan ketenangan dan memberi kesan melangsingkan.
B. Warna
panas/hangat adalah semua warna yang mengandung gugus merah, orange
dan kuning. Contoh: kuning, orange, pink, merah dll. Warna merah, kuning dan orange
selalu diasosiasikan dengan api dan matahari yang mengesankan panas dan memberi
kesan melebarkan dan menggemukan.
4. Warna
Netral adalah warna hitam,putih dan abu-abu.Penambahan warna
netral pd suatu warna menghasilkan warna yg berbeda.Contoh warna merah ditambah
sedikit warna hitam menjadi warna merah tua.Atau warna merah ditambah
warna putih menjadi warna merah muda (pink).Penambahan warna hitam yg
semakin banyak akan memberikan efek mengecilkan,sebaliknya semakin banyak
penambahan warna putih,akan memberikan efek membesarkan.
2. Teori Warna Brewster
Teori Brewster
pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam
menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan
warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna
brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna
(komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.
Lingkaran
warna :
- Warna primer: Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.
- Warna sekunder: Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
- Warna tersier: Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
- Warna netral: Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam
Warna
panas dan dingin
Lingkaran
warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan
hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau
Teori Warna Brewster
Hubungan antar warna :
- Kontras komplementer
Adalah
dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna.
Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras
paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.
2. Kontras
split komplemen
Adalah
dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya
Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.
3. Kontras
triad komplementer
Adalah
tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut
60°.
4. Kontras
tetrad komplementer
Disebut
juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi
empat (dengan sudut 90°).
Teori Warna Munsell
Pada
tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standart warna untuk aspek fisik
dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok
terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder
terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila
3. Teori Warna Munsell
Warna
merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni rupa, bahkan secara
umum warna merupakan bagian penting dari segala aspek kehidupan manusia. Hal
tersebut dapat kita lihat dari semua benda yang dipakai oleh manusia, semua
peralatan, pakaian, bahkan alam disekeliling kita merupakan benda yang
berwarna. Karena begitu penting peranan warna bagi manusia warna sering kali
dipakai sebagai elemen estetis, sebagai representasi dari alam, warna sebagai
komunikasi, dan warna sebagai ekspresi.
1. Warna
sebagi elemen estetika: disini warna memerankan dirinya sebagai
”warna”, yang mempunyai fungsi dalam membentuk sebuah keindahan. Namun
keindahan disini bukan hanya sebagai ”keindahan” semata. Melainkan sebagai
unsur eksistensial benda-benda yang ada disekeliling kita. Karena dengan adanya
warna kita dimudahkan dalam melihat dan mengenali suatu benda. Sebagai contoh
apabila kita meletakkan sebuah benda di tempat yang sangat gelap, mata kita
tidak mampu mendeteksi obyek tersebut dengan jelas. Di sini warna mempunyai
fungsi ganda dimana bukan hanya aspek keindahan saja namun sebagai elemen yang
membentuk diferensial/perbedaan antara obyek satu dengan obyek lain.
Teori Warna Munsell
2. Warna sebagai representasi dari alam: warna
merupakan penggambaran sifat obyek secara nyata, atau secara umum warna mampu
menggambarkan sifat obyek secara nyata. Contoh warna hijau untuk menggambarkan
daun, rumput; dan biru untuk laut, langit dan sebagainya. Warna dalam hal ini
lebih mengacu pada sifat-sifat alami dari obyek tertentu misalnya padat, cair,
jauh, dekat dll.
3. Warna
sebagai alat/sarana/media komunikasi (fungsi representasi): warna menempatkan dirinya sebagai bagian
dari simbol (symbol). Warna merupakan lambang atau sebagai perlambang
sebuah tradisi atau pola tertentu. Warna sebagai komunikasi seringkali dapat
kita lihat dari obyek-obyek seperti bendera, logo perusahaan, fashion,
dll. Warna merupakan sebuah perwakilan atau bahkan sebuah obyek pengganti
bahasa formal dalam mengkomunikasikan sesuatu misalnya: merah perlambang
kemarahan, patriotisme, seksualitas; kemudian putih sebagai perlambang
kesucian, kebersihan, kebaikan dll.
4. Teori Warna Sir Isaac Newton
Sir
Isaac Newton adalah orang pertama yang menyajikan warna di dalam
suatu diagram lingkaran atau lingkaran warna pada tahun 1666. Selanjutnya cara
ini sering digunakan sebagai langkah awal dalam mempresentasikan teori warna
karena sangat efektif dalam menunjukkan hubungan antara warna yang berbeda yang
berasal dari warna primer.
Gagasannya
ini dimulai dengan sebuah lingkaran yang hanya mewakili tiga warna primer (merah,
biru dan hijau) yang berasal dari sistem warna aditif. Kemudian diikuti dengan
menggabungkan sedikit demi sedikit warna pada batasan sehingga nantinya akan
didapat warna yang baru dan batasan yang baru. Selanjutnya gabungkan sedikit
demi sedikit warna pada batasan warna sekunder, maka akan didapatkan warna
tersier dan begitu seterusnya.
Warna Pokok
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman setiap orang untuk menggunakannya. Dalam penggunaanya warn apokok ada dua macam, Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru (cyan), Merah (magenta) dan Kuning (yellow). Pada foto dan grafis komputer, warna pokok cahaya terdiri dari red, green, dan Blue (RGB). Dalam Komputer, warna-warna yang pertaman cyan, magenta, dan yellow masih ditambahkan warna key (hitam) sehingga dikenal istilah CMYK
Warna Sekunder
Warna Sekunder merupaka percampuran antara warna-warna primer
a. Merah + Biru = Ungu/violet
b. Nerah + kuning = Orange/Jingga
C. Kuning + Biru = Hijau
Warna
tersier
Warna
tersier merupakan pencampuran antara warna sekunder dgn primer.
- Merah + ungu = merah ungu
- Ungu + biru = ungu biru
- Biru + hijau = hijau biru
- Hijau + kuning = kuning hijau
- Kuning + Oranye = oranye kuning
Teori Warna Sir Isaac Newton
5. Prinsip pengukuran warna dalam pengecatan
Tujuan adalah
memberikan pengertian baik secara ilmiah maupun organ-organ manusia
berkomunikasi dengan warna pada permukaan yang dilapisi pewarna.
isi pengukuran warna dalam pengecatan
1) Penglihatan
warna
2) Sumber
Cahaya
3) Berkomunikasi
dengan warna
4) Deskripsi
Warna
5) Pengukuran
Warna
Penglihatan warna
Warna adalah
sensasi yang dirasakan oleh otak manusia.
Warna
yang terlihat dipengaruhi oleh :
a) Orang
yang melihat objek tersebut
b) Objek
itu sendiri dan lingkungan
c) Sumber
cahaya yang menyinari objek tersebut ketika dilihat
Dalam melihat warna yang baik haruslah
1) Penglihatan
terhadap warna dikonfirmasikan
2) Pencahayaan
yang baik
3) Ukuran
objek yang serupa
4) Background
yang dikontrol
Hal-hal yang mempengaruhi persepsi manusia pada warna
1) Intensitas
dan tipe sumber cahaya
2) Faktor
lain seperti gloss dan texture
3) Ukuran
dari contoh dan secara konsekuen area dari bayangan yang jatuh pada retina
Sel pendeteksi cahaya
1) Sel
Batang ( Rod cells )
- Sangat sensitif terhadap cahaya
- Dapat melihat dalam pencahayaan yang rendah
- Hanya dapat melihat secara monochromatic
1) Sel
Kerucut ( Cone cells )
- Sangat sensitif terhadap cahaya
- Memerlukan cahaya yang lebih tinggi
- Sel ini dapat memberi penglihatan warna
Terdapat
3 macam sel kerucut yang berbeda
- Pendek 440 nm ( biru )
- Sedang 545 nm ( hijau )
- Panjang 585 nm ( merah )
Struktur of the human eye
Struktur of the retina
Distribusi dari sel-sel batang dan kerucut
1) 0°-
2°daerah fovea (daerah konsentrasi sel kerucut terbanyak ±50000 sel kerucut per
mm²)
2) 2°-
20°sel-sel kerucut dan batang
3) 20°
- 40°sel-sel batang lebih banyak dari sel-sel kerucut
4) 40°hanya
sel-sel batang (hanya monochromatic)
Penglihatan warna yang normal dan cacat
1) Trichromate
2) Dichromat
3) Anomalus
Trichromate
4) Monochromat
5) Detecting
colour deviance
6) Penglihatan
warna dan umur
Warna yang dilihat adalah fungsi dari
1) Objek
dan kurva refraktancenya
2) Tipe
cahaya/illuminant & spectral power disribution
3) Detektor
& responnya (misal mata & sel-sel kerucut)
Illuminant metamerism
Sepasang
objek yang terlihat mempunyai warna serupa dibawah satu cahaya dan berbeda
dibawah cahaya yang lain
Terdapat 3 macam dichromat
Protanopia
- Respon sel kerucut merah (panjang) menghilang/ sangat lemah
- Bingung membedakan warna merah dan hijau
- Panjang gelombang cahaya antara 490-495 nm tampak tak berwarna
- Warna merah cerah terlihat tua
Deutranopia
- Respon sel kerucut hijau (sedang) menghilang/ sangat lemah
- Bingung membedakan warna hijau dan merah
- Panjang gelombang cahaya antara 500-505 nm tampak tak berwarna
Tritanopia
- Respon sel kerucut biru (pendek) menghilang/ sangat lemah
- Bingung membedakan warna biru dan kuning
- Panjang gelombang cahaya antara 568-570 nm tampak tak berwarna
Sumber cahaya
Sumber cahaya
adalah benda yang dapat memancarkan energi radian yang berada pada spectrum
visual/berada pada panjang gelombang 400-700 nm.
Tiga
sumber cahaya yang ideal:
1) Monochromatic
blue light pd radian 435.8 nm
2) Monochromatic
green light pd radian 546.1 nm
3) Monochromatic
red light pd radian 700 nm
4) Red
+ Blue + Green = white light
Numerical description
1) Menstandarkan
pengamat secara rata-rata
2) Menstandarkan
sumber cahaya
3) Menetukan
metode standar untuk menentukan deskripsi secara numerik
CIE Standar iiluminant:
- A (lampu tungsten fillament-2856k)
- B (sinar matahari langsung-4874k)
- C (sinar rata-rata siang hari-6774K)
- D65(sinar standar rata-rata siang hari -6500K)
6. Berkomunikasi dengan warna
System
penyusunan warna
Munsell system:
Dikembangkan
oleh A.H.Munsell USA 1905,warna dibagi dalam 3 ruang dimensi yaitu:
- Hue terdapat 5 prinsipal hues yaitu merah,hijau,biru dan ungu
- Value menggambarkan gelap atau terang dari suatu warna
- Chroma menggambarkan warna yang kuat atau lemah (intensitas warna)
Munsell
book of colour disebut juga Munsell atlas,diproduksi thn 1915,berisi 40 halaman
dgn jumlah warna 1550.
NCS (natural colour system)
Pantone Matching System (inks)
Deskripsi warna
Trichromatic Theory of colour mixing:
1) Disebut
juga The Young-Maxwell_Helmhotz theory
2) Thomas
Young 1801 mengajukan bahwa mata merasakan 3 warna utama yaitu merah,kuning dan
biru yang diralat menjadi merah,hijau dan violet
3) Thn
1852 Helmholtz mengenal bahwa pencampuran sinar adalah additive dan pencampuran
cat atau pigment adalah subtraktive
Colour standard
1) Secara
rutin digunakan oleh industri cat
2) Umumnya
kartu warna yang dicetak
3) Biasanya
tersedia dalam cetakan gloss dan matt
7. Pengukuran warna
Instrumen pengukur warna:
Reflectance spektrophotometer
1) mengukur
intensitas dari cahaya yang direfleksikan pada suatu seri panjang gelombang
melalui visible spectrum 16-32
2) Biasanya
alat yang lebih akurat dan dapat diandalkan
Trimulus colorimeter
1) Mengukur
intensitas dari cahaya yang dikumpulkan dengan mengukur intensitas yang
ditransmisikan melalui salah satu dari tiga filter yang berbeda
Beberapa colour standards
1) RAL
(diproduksi oleh deutches institute fur guterscherung und kennzeichnung terdiri
dari format gloss & matt)
2) BS
381C (dikeluarkan oleh british standards institute dengan format gloss &
matt)
3) BS
4800 (diproduksi oleh bsi dengan format gloss saja)
4) NOVA
5) NSC
Pantone matching system
1) System
standar formula
2) Didesain
untuk standar tinta dan percetakan
3) Delapan
standar warna tinta (+b/w)
4) 500
shades yang diciptakan
5) Dicetak
pada kertas yang dilapisi dan tidak dilapisi
Natural colour system
1) Dikembangkan
diswedia
2) Berdasarkan
6 warna dasar putih,hitam kuning.merah,biru, dan hijau
3) Warna
digambarkan dengan blackness,chromaticness dan hue
Prediksi pencocokan warna dgn komputer
Kesimpulan pengukuran warna
Tristimulus colorimeter
- Detektor 3 sensor
- Sensor Micro komputer
- Output X Y Z
Mata
- Detektor 3 cone type RGB
- Sensor otak
- Output nama warna
misal
merah
Spectophotometer
- Detektor wavelenght sensitive sensor
- Sensor Micro komputer
- Output X Y Z ,reflectance curve
Reflectance spectrophotometer (8/d geometry)
Tristimulus colorimeter (d/6 geometry)
Cie l*a*b* system
Orang yang melihat objektersebut dipengaruhi oleh
1) Kesehatan
2) Umur
3) Keadaan
mata,3 bagian yang penting dalam mata
- Cornea mata
- Lensa mata
- Retina terdapat sel pendeteksi cahaya sel kerucut (cone sel) dan sel batang (rod sel)
Comments
Post a Comment